Studi Eddy di Laut Arafuru Menggunakan Data Altimetri Tahun 2018
Eddy Study in The Arafuru Sea Using 2018 Altimetry Data
DOI:
https://doi.org/10.62703/jhi.v4i2.34Keywords:
pusaran air, Laut Arafuru, klorofil-a, siklon, antiklonikAbstract
Laut Arafura , laut dangkal di Samudera Pasifik bagian barat, menempati area seluas 250.000 mil persegi (650.000 km persegi) antara pantai utara Australia (Teluk Carpentaria) dan pantai selatan New Guinea. Menyatu dengan Laut Timor di sebelah barat serta laut Banda dan Seram di sebelah barat laut. Selat Torres menghubungkannya dengan Laut Koral di sebelah timur. Sebagian besar Laut Arafura dilatarbelakangi oleh Paparan Arafura, bagian dari Paparan Sahul yang lebih luas. Umumnya dangkal, dengan kedalaman 165 hingga 260 kaki (50 hingga 80 meter), semakin dalam di tepi baratnya, tempat terumbu karang tumbuh pada kedalaman hampir 2.000 kaki (610 meter). Landasan Arafura tampaknya merupakan permukaan tanah dengan relief rendah yang memiliki iklim kering sebelum dibanjiri oleh kenaikan air laut pasca-glasial. Kepulauan Aru di utara, dibentuk oleh pengangkatan lokal, berbatasan dengan Palung Aru, sebuah parit melengkung yang mencapai kedalaman maksimum 12.000 kaki (3.660 meter). Palung tersebut merupakan bagian dari rangkaian cekungan yang mendasari laut Seram, Arafura, dan Timor, memanjang ke barat hingga Palung Jawa di Samudera Hindia. Arus eddy pada perairan arafuru ditemukan sebanyak 9 buah, dengan 7 buah arus eddy siklon, dan 2 buah arus eddy antisiklonik. Sebaran klorofil-a pada penelitian ini ditemukan paling tinggi pada daerah yang dekat dengan daratan dimana kandungan tersebut dipengaruhi oleh daerah limpasan itu sendiri dan keadaan perairan yang tertutup sehingga terjadi pertemuan arus dengan arah berlawanan yang kemudian menghasilkan percampuran sehingga mengakibatkan peningkatan kandungan klorofil-a pada daerah tersebut.
References
Aulia A. (2013). Variabilitas Arus Eddy di Perairan Selatan Jawa-Bali Berdasarkan Data Satelit. Universitas Padjajaran Bandung.
Farida Z. (2014). Analisis Dinamika Arus Eddy Dalam Pendugaan Potensi Upwelling Perairan Selatan Jawa dan Sekitarnya Menggunakan Satelit Altimetri. Universitas Brawijaya, Malang.
Hutabarat & Evans. (1986). Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Ismail, Muhammad Furqon A., dan Ribbe, Joachim. 2019. On The Cross-Shelf Exchange Driven By Frontal Eddies Along A Western Boundary Current During Austral Winter 2007. Estuarine, Coastal and Shelf Science Vol. 227.
Lutfiyati I. (2013). Analisis Energi Kinetik Eddies dan Distribusi Suhu Vertikal Untuk Penentuan Fishing Ground Tuna di Selatan Jawa. Institut Teknologi Bandung.
Marlian, N., Daman, A., dan Hartati, T. 2015. Distribusi Horizontal Klorofil-a Fitoplankton sebagai Indikator Tingkat Kesuburan Peraairan di Teluk Meulaboh Aceh Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 20(3):272-279.
Nagai, T., Gruber, N., Frenzel, H., Lachkar, Z., McWilliams, J. C., & Plattner, G.-K. (2015). Dominant role of eddies and filaments in the offshore transport of carbon and nutrients in the California Current System. Journal of Geophysical Research: Oceans, 120(8),5318–5341. https://doi.org/10.1002/2015JC010889
Pranowo (2015). b. Modul Kuliah ODV. Jakarta: Sekolah Tehnik Angkatan Laut.
Pranowo W. S., Tussadiah, A., Mega, L. S., Noir, P. P., & Indah , R. (2016). Karakteristik dan Variabilitas Eddy di Samudera Hindia Selatan Jawa. J Segara 12, 159-165.
Prawirowardoyo, S., 1996. Meteorologi. Penerbit ITB. Bandung.
Robinson A. R. (1983). Eddies in Marine Science. Berlin, Heidelberg.
Wyrtki K. (1961). The Physical Oceanography of South East Asian Waters. California: Naga Report, University of California Press, La Jolla.
Wyrtki K. (1987). Indonesian Throughflow and the Associated Pressure Gradient. J Geophys. Res.92, 12.941-12.94
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Hidrografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.